Setiap orang tentu saja memiliki dorongan di dalam dirinya, sebuah motivasi yang berkaitan dengan apa yang ia ingin lakukan, dan capaian-capaian yang ia harapkan di masa depan.
“Dorongan” sebelumnya sudah kita sebut sebagai drive, yakni sebuah perasaan-perasaan riil yang memotivasi orang untuk bertindak. Dalam “drive”, orang menemukan bahan bakar yang mampu memberi ia energi untuk berbuat sesuatu sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Dalam “drive”, orang akan bertindak menurut ukuran-ukuran kemajuan yang bisa digapainya di masa depan.
Pendek kata, “drive” adalah dorongan yang berasal dari dalam, impulse yang mendorong orang untuk bertindak. Seorang pemimpin tentu saja adalah orang yang memiliki dorongan dari dalam, dorongan yang akan membantunya untuk mencapai kemajuan-kemajuan tertentu. Tanpa dorongan, seorang akan loyo, begitupula seorang pemimpin. Continue reading