Cara dan Kriteria untuk Menguji Tiga Pilihan Strategis Bisnis Terbaik

TIGA PENGUJIAN DARI STRATEGI TERBAIK

Tes pertama yang harus dilakukan pada strategi yang diambil adalah tes kecocokan atau The Goodness of Fit Test. Tes ini terkait kecocokan strategi yang diambil terhadap faktor eksternal dan internal di sekitar perusahaan.

Ada dua elemen penting dalam tes strategi ini, yaitu:

• Kecocokan dengan Faktor Eksternal.
Strategi yang baik harus benar-benar cocok dengan kondisi industri dan persaingan, peluang dari ancaman pasar, dan aspek lain dari eksternal perusahaan. Jadi, dalam memutuskan strategi, perusahaan harus benar-benar melihat situasi dan kondisi pasar saat itu beserta persaingan yang dihadapi.

Misalnya, sebuah toko pengecer barang elektronik menyadari bahwa pasar perdagangan barang elektronik memiliki tingkat persaingan ketat, sehingga ketika merancang strategi pemasaran, strateginya harus sedemikian rupa sehingga bisa menonjolkan toko tersebut di tengah para pesaingnya.

• Kecocokan dengan Faktor Internal.
Pada saat yang bersamaan, strategi harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan ataupun kompetensi dan kapabilitas kompetitif perusahaan. Jadi, selain melihat faktor eksternal, perusahaan juga harus menyadari tentang apa yang mampu dilakukannya dan apa yang di saat tersebut belum mampu dilakukannya.

Seperti yang dicontohkan dari kasus toko pengecer barang elektronik di atas; walaupun toko tersebut berniat menyusun strategi untuk menghadapi kompetensi berupa pemberian bonus khusus terhadap pelanggan setia, toko tersebut harus memiliki modal ekstra yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana tersebut tanpa membuat kas toko menjadi defisit.

Kedua contoh di atas menunjukkan pentingnya menyesuaikan faktor eksternal dan internal sesuai dengan kondis faktual, sehingga dapat membantu merumuskan strategi yang masuk akal dan dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan kata lain, ada kecocokan antara kondisi pasar saat itu dengan kompetensi perusahaan yang sebenarnya.

Akan tetapi, selain cocok dan bisa diimplementasikan, strategi yang dipilih juga harus mampu mendorong daya kompetisi perusahaan sehingga bisa terus bersaing dengan perusahaan sejenis lain di masa depan. Hal tersebut akan dijelaskan dalam slide berikutnya.

Tes kedua yang harus dilakukan pada pilihan strategi sebelum diimplementasikan adalah tes daya kompetitif atau The Competitive Advantage Test. Tes ini terkait dengan kemampuan strategi yang dipilih untuk meningkatkan daya saing perusahaan tersebut terhadap persaingan, bukan hanya saat itu namun juga di masa mendatang. Strategi tersebut juga harus membantu perusahaan untuk menjadi lebih kuat dan tangguh secara berkelanjutan.

Dua poin penting dari tes ini adalah:
• Strategi yang baik mendorong ke arah pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dari perusahaan tersebut. Misalnya, sebuah usaha waralaba minuman khas Indonesia yang baru berdiri harus memiliki strategi pemasaran yang bukan hanya membantu memasarkan produknya, namun bisa terus membuat konsumen yang sudah pernah mencicipinya untuk kembali lagi, bahkan bisa menarik konsumen baru.

Dengan kata lain, strategi yang dijalankan oleh usaha waralaba minuman tersebut bisa membantunya menghadapi persaingan di masa depan walaupun ada usaha sejenis yang bermunculan.

• Semakin kuat peran strategi dalam peningkatan keunggulan kompetitif, semakin baik pula strategi tersebut. Misalnya, jika ada pilihan antara strategi yang bisa mendatangkan keuntungan besar namun hanya dalam jangka pendek, serta strategi yang mendatangkan keuntungan lebih kecil namun konstan dan bisa dikembangkan lagi di masa depan, maka strategi kedua seharusnya lebih baik.

Dengan kata lain, jika strategi kedua diaplikasikan, maka sebuah perusahaan akan lebih memiliki nilai kompetitif karena bisa bersaing dalam perkembangan pasar dan dunia usaha di masa depan, termasuk jika ada banyak saingan yang bermunculan.

Keunggulan kompetitif adalah salah satu persyaratan agar sebuah perusahaan mampu bertahan dalam waktu yang lama walaupun situasi pasar terus berubah dan persaingan semakin berat, terutama dengan semakin banyaknya pesaing dan inovasi pasar yang bermunculan. Dengan demikian, sebuah strategi harus membantu perusahaan memperkuat keunggulan kompetitif ini di masa mendatang.

Akhirnya, selain kecocokan dengan situasi dan kompetensi serta keunggulan kompetitifnya, strategi yang baik juga harus bisa meningkatkan kinerja perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Hal ini akan dijelaskan dalam slide berikutnya.

Tes ketiga yang harus dilakukan pada setiap pilihan strategi adalah tes kinerja atau The Performance Test.

Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah strategi bukan hanya cocok dengan situasi dan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan di masa depan, namun juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut baik di masa sekarang maupun seterusnya.
Dua poin penting yang harus diperhatikan dalam tes ini adalah:

• Strategi yang baik akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan saat itu dan untuk seterusnya.

• Dua jenis peningkatan kinerja yang mencerminkan kehebatan strategi adalah meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan kekuatan posisi pasar dalam jangka panjang.

Hal ini berkaitan erat dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan dengan kinerja yang baik akan menghasilkan profit lebih banyak, memiliki daya kompetitif lebih besar dan lebih mampu bersaing dalam suasana persaingan di pasar.

Ketiga tes atau pengujian strategi terbaik pada akhirnya harus bisa membantu memilih strategi terbaik dan paling masuk akal diimplementasikan, yang akhirnya dapat membantu perusahaan tersebut memiliki performa yang baik, mendapat profit yang tinggi, bisa diimplementasikan sesuai dengan kompetensi perusahaan, dan dapat membantu perusahaan dalam hal meningkatkan daya saing dengan perusahaan sejenis lain.

Dari semua komponen faktor yang memengaruhi penyusunan strategi, baik faktor eksternal maupun internal, hal yang sudah pasti menentukan keberhasilan penyusunan strategi tersebut adalah tinggi rendahnya faktor daya tarik (attractiveness) suatu perusahaan dan faktor lingkungan pendukungnya di dalam ruang lingkup sebuah pasar (market). Hal ini juga termasuk hal-hal seperti ancaman dari luar terhadap kesuksesan strategi perusahaan tersebut.

Untuk itu, diperlukan sebuah sudut pandang khusus sebagai faktor analisis daya tarik ini agar proses penentuan strategi semakin efektif. Sudut pandang analisis ini tetap melingkupi faktor eksternal dan internal.

Sudut pandang (framework) untuk membantu proses analisis strategi tersebut secara umum dikenal sebagai Analisis Lima Jenis Kekuatan Porter (Porter Five Forces Analysis). Hal ini akan dijelaskan di dalam slide berikutnya.