Tahapan dalam pengelolaan risiko diawali dengan melakukan penetapan konteks. Lalu diikuti dengan kegiatan identifikasi risiko, analisa risiko, pengukuran risiko dan perlakuan risiko.
Menetapkan konteks adalah menetapkan parameter dasar dimana suatu risiko harus dikelola dan menyiapkan pedoman untuk membuat keputusan yang lebih rinci dalam proses manajemen risiko. Konteks tersebut termasuk lingkungan internal dan eksternal organisasi dan tujuan aktivitas manajemen risiko.
• Menetapkan konteks eksternal
Langkah ini menentukan lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi dan hubungan antara organisasi dan lingkungannya antara lain: lingkungan sosial budaya, regulasi, kompetisi, pasar keuangan dan lingkungan politik serta stakeholder eksternal.
• Menetapkan konteks internal
Sebelum aktivitas manajemen risiko disetiap level dimulai, maka perlu memahami suatu organisasi antara lain meliputi:
• Budaya;
• Stakeholder internal;
• Struktur;
• Kapabilitas sumber daya seperti manusia, sistem, proses, modal;
• Target dan sasaran serta strategi untuk mencapainya
Menetapkan konteks internal sangat penting karena :
• Manajemen risiko terjadi dalam hubungan antara target dan sasaran organisasi;
• Risiko besar dihampir semua organisasi adalah gagalnya mereka mendapatkan strategi, sasaran bisnis atau proyek, atau merasa digagalkan oleh stakeholder;
• Kebijakan, target dan keinginan organisasi membantu dalam menentukan kebijakan risiko organisasi;
• Sasaran dan kriteria yang spesifik suatu proyek atau aktivitas harus dipertimbangkan sebagai sasaran organisasi secara keseluruhan.
Target, sasaran, strategi, scope dan paramenter aktivitas atau bagian dari organisasi harus ditetapkan bilamana proses manajemen risiko diterapkan. Proses tersebut harus dijalankan dengan mempertimbangkan balance costs, benefits dan opportunities.
Cakupan dan batas aplikasi manajemen risiko meliputi:
• Menetapkan organisasi, proses, proyek atau aktivitas lain dan menentukan target dan sasarannya;
• Membuat keputusan;
• Menetapkan aktivitas proyek berhubungan dengan waktu dan lokasi;
• Identifikasi sasaran dan sumber daya yang dibutuhkan;
• Menentukan kedalaman dan keluasan aktivitas manajemen risiko yang dilakukan.